TUGAS TEORI EKONOMI 1

NAMA            : DEWI ROSDYANA

NPM               : 11212961

KELAS           : 2EA15

 

 

1. Jelaskan yang dimaksud dengan elastisitas harga, elstisitas silang dan elastisitas pendapatan !

Jawab :

Elastisitas Harga : Elastisitas Harga mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

 

Elastisitas Silang : Elastisitas Silang mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Elastisitas pendapatan : Elastisitas pendapatan mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

 

2. Apa yang dimaksud dengan elstisitas permintaan dan elastisitas penawaran jelaskan masing-masing rentan type kedua elstisitas tersebut !

Jawab :

Elastisitas Permintaan : Elastisitas permintaan mengukur perubahan relative dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memngaruhinya (ceteris paribus).

Type : Ed > 1  = Elastis

Ed< 1  = Inelastis

Ed=1   = Unitary Elastis

Ed=0   = Inelastis Sempurna

Ed∞     = Elastis Sempurna

 

Elastisitas Penawaran : Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen.

Type : Es > 1   = Elastis

Es< 1   = Inelastis

Es=1    = Unitary Elastis

Es=0    = Inelastis Sempurna

Es∞     = Elastis Sempurna

 

3. Apa hubungan elstisitas harga, penerimaan total, dan pendapatan marginal ?

Jawab :

Elastisitas Harga Jika Harga Turun maka TR Jika harga naik maka TR Pendapatan Marjinal
Inelastis Turun Naik Negatif
Unitary Tetap Tetap Nol
Elastis Naik Turun Positif

 

Dari tabel diatas dapat diketahui, apabila permintaannya inelastis, jika harga turun maka penerimaan total turun dan pendapatan marjinalnya negatif. Sedangkan apabila permintaannya elastis, jika harga turun maka penerimaan total yang diterima akan naik dan MR nya positif.

 

4. Apa yang dimaksud dengan The Law Of Diminishing Marginal Utility dan The law Of Diminishing Return serta jelaskan asumsinya !

Jawab :

The Law of Diminishing Marginal Utility : Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja makin menurun, bahkan menjadi negatif. Good sudah berubah menjadi bad.

The Law of Diminishing Return : sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal. Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return(pendapatan) kita akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.

Asumsinya:

  1. Hanya 1 variabel yang berubah dengan lainnya tetap
  2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah
  3.  Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah

 

5. Bagaimana karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiverence gambarkan kurvanya !

Jawab :

Krakateristik :

  1. Menunjukkan kepuasan sama diantara semua produk yang dikonsumsi.
  2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara konsisten.
  3. Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.
  4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan total.

Ciri-ciri :

  1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y.
  2. Mempunyai slope yang negatif, cembung ke arah origin.
  3. Tidak saling berpotongan.
  4. Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva indiferens map.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Cardinal !

Jawab :

Teori Cardinal enyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centi-neter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Kepuasan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit. Untuk setiap tambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.

 

7. Jelaskan fungsi produksi Cobb-Doublas !

Jawab :

suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y) dan yang lain disebutvariabel dependent (X).
Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul Douglas di 1900-1928.

Kelebihan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:

  1. Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat sederhana dan mudah penerapannya.
  2. Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
  3. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.
  4. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji .

Kekurangan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:

  1. Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil.
  2. Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu ekstrim ke atas atau sebaliknya. Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  3. Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang juga penting untuk meningkatkan produksi, tetapi variabel ini kadang-kadang terlalu sulit diukur dan dipakai dalam variabel independent dalam pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas.

 

8. Bagaimana konsep atau fungsi tentang biaya produksi jangka pendek

Jawab :

Konsep biaya produksi :

  • Salah satu maksimisasi keuntungan produsen/ perusahaan adalah dengan minimisasi biaya produksi.
  • Opporunity Cost, selisih biaya produksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas  sumber daya yang digunakan.
  • Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secara akuntansi) perusahaan untuk penggunaan sumber daya dalam proses produksi.
  • Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena proses produksi.

Fungsi biaya produksi janga pendek :

  1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost), TFC = f (Konstan).
  2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).
  3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC

 

9. Jelaskan konsep analisis jangka panjang

Jawab :

  • Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.
  • Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek.
  • Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).

 

10. Disuatu daerah masyarakat menanam jagung. Fungsi penawaran jagung di daerah tersebut adalah S = -150 +  , sedangkan fungsi permintaan D = 1500 –  . Berapa kondisi keseimbangan pasar jagung tersebut, dan pengahasilan mereka ? Jika panen melimpah sehingga penawaran bergeser ke kanan mengikuti fungsi penawaran yang berbuah menjadi S’ = -50 +  . Berapa kondisi keseimbangan yang baru dan penghasilan mereka ?

Jawab :

Dik :    Kejadian 1

Saat Qs = – 150 + ¾ P

Qd = 1500 – ½ P

Kejadian 2

Saat Qs’ = -50 + ¾ P

Qd’ = 1500 + ½ P (Qd=Qd’)

 

Dit :

  1. Kapan Terjadinya kesetimbangan ke-1??(saat Pe=? Qe=?) Dan berapabesar pendapat ke-1??  (TR=?)
  2. Kapan Terjadinya kesetimbangan ke-2, saat Pe’=? Qe’=? Dan berapa besar pendapatan ke-2?? (TR’=?)

 

Jawab : Kejadian 1

Qs = Qd

-150 + ¾ P   = 1500 – ½ P

¾ P + ½ P    = 1500 + 150

5/4 P    = 1650

Pe   = 1650 x 4/5

               Pe   = 1320

 

Qe = 1500 – ½ (Pe)

Qe = 1500 –  ½ (1320)

Qe = 1500 – 660

Qe = 840

 

TR = Pe x Qe

TR = 1320 x 840

TR = 1108800

 

Maka pada kejadian pertama pasar mendapatkan keseimbangan pada saat Pe= 1320 Qe=840 dan  pendapatannya TR= 110880.

 

Kejadian 2

Qs’ = Qd’

-50 + ¾ P    = 1500 – ½ P

¾ P + ½ P     = 1500 + 50

5/4 P    = 1550

Pe’ = 1550 x 4/5

               Pe’ = 1240

 

Qe’ = 1500 – ½ (Pe’)

Qe’ = 1500 –  ½ (1240)

Qe’ = 1500 – 620

Qe’ = 860

 

TR’ = Pe’ x Qe’

TR’ = 1240 x 880

               TR’ = 1091200

 

Maka pada kejadian pertama pasar mendapatkan keseimbangan pada saat Pe’=1240 Qe’=880 dan  pendapatannya TR= 1091200.

                             

Ket = tanda (‘) menunjukan kejadian berikutnya

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

PENGERTIAN PEMASARAN

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Unsur pokok dalam kegiatan pemasaran adalah :

Pemasar

Pemasar adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Tujuan pemasar tersebut misalnya keuntungan, survive, pangsa pasar, kesetiaan pelanggan, kesejahteraan, dan sebagainya yang harus dipenuhi.

Pemasar dapat merupakan :

  1. Produsen
  2. Organisasi
  3. Pemerintah

 

Barang dan Jasa

Apapun bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dapat bersifat konkret, tidak konkret atau kombinasinya.

 

Pasar

Pasar adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa.

 

Proses pertukaran

Pertukaran adalah kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.

 

LINGKUP PENGERTIAN PEMASARAN

PEMASARAN MIKRO-EKSTERNAL

Lingkup kegiatan pemasaran melibatkan antara kepentingan internal (lingkup mikro perusahaan) pemasar dengan pasar pada posisi eksternal perusahaan (orientasi eksternal). Pengertian pemasaran yang mmelibatkan lingkup mikro perusahaan dengan orientasi eksternal dapat dikelompokan sebagai pengertian pemasaran mikro-eksternal atau sering dikenal sebagai pemasaran eksternal.

PEMASARAN MIKRO-INTERNAL

Untuk pencapaian tujuan organisasi pada lingkup mikro perusahaan, dukungan pihak internal (pemodal, pelaksanan, dan pengelola) sangat diperlukan. Mereka mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang juga perlu dipenuhi. Perusahaan perlu memenuhi kebutuhan , mereka agar tujuan organisasi terpenuhi. Usaha-usaha ini sebenarnya juga merupakan kegiatan pemasaran yang berorientasi internal perusahaan.

PEMASARAN MAKRO-EKSTERNAL

Pemasaran makro adalah proses penyebaran dan pengembangan kualitas hidup masyarakat.

Kesenjangan antara masyarakat produsen dan masyarakat konsumen dapat disusun sebagai berikut :

 

KECENDERUNGAN PRODUSEN

DISKREPANSI

KECENDERUNGAN KONSUMEN

Lokasi industri memusat atau mengelompok di daerah industri SPASIAL Lokasi konsumen tersebar pada daerah pemukiman
Produsen memproduksi pada saat tertentu atau periodic WAKTU Konsumen memerlukan barang setiap saat atau tak tentu
Jumlah yang diproduksi skala besar atau tertentu KUANTITAS Umumnya jumlah yang dikonsumsu relative kecil atau tidak tentu
Produsen berusaha memproduksi jenis produk yang terbatas KERAGAMAN Kebutuhan konsumen sangat beragam dan tak terbatas
Produsen menilai produk atas dasar biaya atau harga kompetitif NILAI Konsumen menilai produk atas dasar manfaat atau kemampuan membeli
Produsen memerlukan informasi atas siapa yang akan membutuhkan barang INFROMASI Konsumen memerlukan informasi barang apa yang dapat memenuhi kebutuhannya
Produsen memiliki barang yang tidak ingin dkonsumsi sendiri KEPEMILIKAN Konsumen menginginkan barang yang tidak dimilikinya

 

Secara singkat ketiga lingkup pengertian pemasaran dapat digambarkan dalam bentuk sekema sebagai berikut :

LINGKUP

ORIENTASI

EKSTERNAL

INTERNAL

MIKRO

Pasar

pemilik

pelaksana

pengelola

MAKRO

Masyarakat

 

FUNGSI PEMASARAN UNIVERSAL

  1. Pembelian
  2. Penjualan
  3. Pengiriman
  4. Penyimpanan
  5. Standardisasi dan klasifikasi
  6. Pembungkusan
  7. Penanggungan resiko
  8. Pendanaan
  9. Pengendalian iformasi pemasaran

 

PERKEMBANGAN KONSEP PEMASARAN

1.      Konsep produksi

Anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisiensi biaya agar dapat menjual barang dengan murah kepada konsumen

 

2.      Konsep produk

Aggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghandaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.

 

3.      Konsep penjualan

Anggapan pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimu sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang instensif agar mampu mempengaruhi, membujuk konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.

4.      Konsep pemasaran

Anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen.

 

5.      Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)

Anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memnuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan syarakat untuk peningkatan kesejahteraannya.

 

 

sumber : Buku Paket Dasar Pemasaran Universitas Gunadarma

DASAR DAN TEKNIK PENGAWASAN

PENGAWASAN (CONTROLING)

A.    DEFINISI PENGAWASAN

Pengawasan dapat disebut juga sebagai evaluating appraising atau correcting.

Menurut Robert J.Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.

 

B.     BENTUK-BENTUK PENGAWASAN

1.      PENGAWASAN PENDAAHULUAN (FEEDFORWARD CONTROL, STEERING CONTROLS)

Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan.

2.      PENGAWASAN CONCURRENT (CONCURRENT CONTROL)

Pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.

3.      PENGAWASAN UMPAN BALIK (FEEDBACK CONTROL, PAST-ACTION CONTROLS)

Mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

 

C.    TAHAP PROSES PENGAWASAN

1.      Tahap Penetapan Standar:

  1. Standar phisik
  2. Standar moneter
  3. Standar waktu

2.      Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.

3.      Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Berupa proses yang berulang-ulang dan continue

4.      Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Digunakan untuk mengetahui penyebab terjaadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambil keputusan bagi manajer.

5.      Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.

 

D.    PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN

William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana dikemukakan lima jenis pendekatan yaitu :

  1. Merumuskan hasil diinginkan
  2. Menetapkan penunjuk
  3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil
  4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
  5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

 

E.     MANAGEMENT BY EXCEPTION (MBE)

MBE atau prinsip pengecualian, dengan titik perhatian pada pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan karyawan atau manajemen tingkat rendah untuk membuat variasinya.

 

F.     MANAJEMEN INFORMASI SYSTEM (MIS)

Mis yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akuran dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.

Tahap perancangan dari MIS yaitu :

  1. Survai pendahuluan dan perumusan masalah
  2. Desain konseptual
  3. Desain terperinci
  4. Implementasi akhir

 

Agar MIS efektif :

  1. Mengikut sertakan pemakaian dalam tim perancangan
  2. Mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem
  3. Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
  4. Adanya pengujian pendahuluan
  5. Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai sistem.

kriteria utama MIS efektif :

  1. Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
  2. Tapat waktu dalam pemakaiannya
  3. Menekan biaya secara efektif
  4. Sistem yang digunakan harus tepat dan akurat
  5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan

 

 

TECHNIK AND CONTROLLING METHOD

G.    PERBEDAAN TIPE METODE PENGAWASAN

1.      METODE KUANTITATIF

Metode kuantitatif terdiri dari :

a.      Anggaran (budget)

1)      Anggaran operasi

–          Anggaran penjualan

–          Anggaran kas dan sebagainya

2)      Anggaran khusus seperti :

–          Planning, programming, budgetring system (PPBS)

–          Zero base budgering (ZBB)

 

b.      Audit

1)      Internal

2)      Eksternal

  1. Analisa Break even
  2. Analisa Rasio
  3. Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu kegiatan

2.      METODE PENGAWASAN NON KWANTITATIF

Metode-metode yang digunakan meliputi:

  1. Pengamatan
  2. Inspeksi teratur dan langsung
  3. Pelaporan lisan dan tertulis
  4. Evaluasi pelaksanaan
  5. Diskusi dan metode-metodenya adalah MBO, MBE dan MIS

 

H.    PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM PENGAWASAN

1.      PENGAWASAN ANGGARAN DAN PUSAT-PUSAT TANGGUNG JAWAB

Ada 4 macam pusat pertanggung jawaban, yaitu :

  1. Pusat penghasilan
  2. Pusat biaya
  3. Pusat penghasilan
  4. Pusat invesasi

 

2.      JENIS-JENIS ANGGRAN

Anggran operasional menunjukan barang dan jasa yang diperkirakan akan konsumsi oleh organisasi dalam periode anggran biasanya dengan bentuk pisik dan biaya.

Anggran financial memuat perincian jumlah uang yang akan dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan dari mana uang tersebut akan didapat.

 

I.       METODE-METODE PENGAWASAN ANGGRAN KHUSUS

1.      PLANNING-PROGRAMMING-BUDGETING SYSTEM (PPBS)

PPBS dikembangkan untuk membantu manajemen dalam melakukan identifikasi dan penghapusan program-program yang memaan biaya dan menyalin program-program lain serta memberikan sesuatu peralatan analisa benfis dan cost setiap program atau kegiatan.

2.      ZERO-BASE BUDGETING (ZBB)

Ada tiga segi utama ZBB. Yaitu :

1)      Perumusn paket keputusan yang menguraikan kegiatan, biaya dan kegunaan setiap satuan organisasi secara individual.

2)      Penyusunan rangking kegiatan dalam urutan prioritas.

3)      Pengalokasian sumber daya atas dasar rangking kegiatan.

 

3.      AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN RECOURCE ACCONTING)

HRA menunjukan dan menekankan pada pentingnya sumber daya manusia. Karyawan yang berpenghasilan tinggi, terlatih dan loyal dalam suatu proses pencapaian penghasilan dan total aktiva perusahaan. Konsep ini mengatakan bahwa sumber daya manusia sebagai suatu aktiva, penentuan biaya investasi dan pemeliharaan atas nilai ekonomis manusia dalam organisasi.

 

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

MOTIVASI (MOTIVATION)

MOTIVASI (MOTIVATION)

A.    PENGERTIAN DAN PANDANGAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Motivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menetukan efektivitas manajer. Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi yaitu, kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal, disebut persepsi peranan.

Motivasi dapat juga disebut dengan istilah kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish) atau dorongan (drive), yang mempunyai pengertian sebagai suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai keinginan atau tujuan.

1.      MODEL TRADISIONAL

Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan sistem pengupahan insentif untuk memacu para pekerja agar memberikan produktivitas yang tinggi.

2.      MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI

Karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.

3.      MODEL SUMBER DAYA MANUSIA

Kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti, dala arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.

 

B.     TEORI-TEORI MOTIVASI

1. Teori Petunjuk, bagaiana cara memotivasi para karyawan, yang didassarkan atas pengalaman coba-coba.

2. Teori Isi, menanyakan apa penyebab perilaku. Macam teori ini yaitu :

a.      Hirarki kebutuhan dari Abraham Mslow

Menekankan pada kebutuhan manusia yang tersusun dalam bentuk hirariki kebutuhan dari yang rendah sampai yang tertinggi.

b.      Teori motivasi higienis Farde Rick Herzberg

Ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu Kepusan kerja serta Tidak kepuasan kerja. Motivator mempunyai pengaruh meningkatkan prestasi atau kepuasan kerja, sedangkan faktor pemeliharaan mencegah merosotnya semangat kerja.

c.       Teori prestasi David cCleland

Orang yang berorientasi prestasi mempunyi karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan, yaitu :

a)      Menyukai pengambilan resiko

b)      Punya kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi

c)      Mempunyai kebutuhan yang kuat

d)     Mempunyai keterampilan

Teori Proses, menjelaskan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan. Termasuk dalam hal ini :

 Teori Pengharapan

 MOTIVASI = Pengharapan bahwa peningkatan usaha akan mengarah ke peningkatan balas jasa

X

Penilaian individu terhadap balas jasa sebagai hasil usahanya

 

 

Teori Pembentukan Perilaku

 

Rangsangan                 Tanggapan                Konsekuensi                   Tanggapan

(stimulus)                                                                                            di waktu

Yang akan

Datang

 

Teori Porter Lawler

Merupakan teori pengharapan dari motivasi dengan orientasi masa mendatang, dan menekankan antisipasi tanggapan atau hasil.

Teori Keadilan

Teori keadilan ini memberikan implikasi bahwa penghargaan harus diberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu yang bersangkutan.

 

C.    KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi yang efektif adalah penting bagi manajer karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, dan fungsi pengendalian dapat dicapai.

Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan kepada manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi-fungsi manajemen baik secara tertulis maupun lisan.

 

D.    PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain.

Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsure-unsur : 1. Sebagai kegiatan untuk seseorang mengerti, 2. Sebagai sarana pengendalian informasi, dan 3. Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.

 

E.     PROSES KOMUNIKASI

1.      MODEL KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

 

Pengirim                Berita                 Penerima

 

Pengirim adalah seseorang yang mempunyai kepentingan untuk mengkomunikasikan kepada orang lain.

Pengkodean pengirim mengkodekan informasi ke dalam bentuk symbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang disampaikan.

Pesan pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.

Saluran adalah cara mentransmisikan pesan.

Penerima orang yang menafsirkan pesan dari penerima.

Penafsiran kode adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya.

Umpan balik adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan.

 

2.      KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a.      Jalur Komunikasi Formal

Efektivitas komunikasi akan efektif melalui dua cara yaitu : a) Jalur formal dimana jarak yang semakin meluas dan berkembang serta tumbuhnya organisasi. b) jalur formal komunikasi menghambat arus yng besar dari informasi diantara tingkat-tingkat organisasi.

b.      Sturktur Wewenang

Dalam orgaanisasi dimana perbedaan statis dan kekuasaan akan mempengaruhi isi dan ketepatan komunikasi.

c.       Spesialisasi Jabatan

Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu dan gaya yang sama dalam berkomunikasi.

d.      Pemilikan informasi

Individu-individu nenpunyai informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya.

 

F.     JARINGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1.      Lingkaran

B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C, untuk berkomunikasi dengan E harus melalui A atau melalui C dan D.

2.      Rantai

Dua bawahan yaitu A dan E melapor kepada B dan D selanjutnya kepada C.

3.      Huruf Y

Terdapat sekertariat dimana surat-surat diterima oleh E, dan selanjutnya disortir oleh D dan didistribusikan oleh C. Dimana C dapat berkomunikasi langsung dengan A,B,D dan E.

 

G.    SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1.      KOMUNIKASI VERTIKAL

Komunikasi ke atas dan atau kebawah dalam rantai komando.

2.      KOMUNIKASI LATERAL ATAU HORIZONTAL

Meliputi pola aliran kerja dalam organisasi yang terjadi antara anggota-anggota kelompok kerja yang sama dan di antara departemen-departemen pada tingkat organisasi yang sama.

3.      KOMUNIKASI DIAGONAL

Komunikasi yang memotong secara silang diagonal rantai perintah organisasi dan merupakan hasi hubungan antara departemen lini dan staf.

 

H.    KOMUNIKASI INFORMAL

Bentuk dari komunikasi ini timbul karena adanya berbagai maksud yaitu :

  1. Pemuasan kebutuhan manusiawi
  2. Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan
  3. Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
  4. Sumber informasi hubungan pekerjaan.

 

I.       EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

1.      KEBUTUHAN AKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan beberapa cara yaitu kesadaran akan kebutuhan komunikasi yang efektif dan penggunaan umpan balik.

Komunikasi umpan balik atau dua arah memungkinkan proses komunikasi berjalan lebih efektif dan dapat menciptakan lingkungan yang komunikatif dalam organisasi.

2.      KOMUNIKATOR YANG LEBIH EFEKTIF

The American Management Association (AMA) menyusun sepuluh pedoman efektifitas komunikasi organisasi yaitu :

  1. Cobalah menjernihkan gagasan anda sebelum berkomunikasi
  2. Telitilah kegunaan sebenarnya dari setiap komunikasi
  3. Pertimbangkan situasi manusia dan fisik secara keseluruhan bilamana anda berkomunikasi
  4. Berkonsultasi dengan orang lain
  5. Berhati-hatilah ketika berkomunikasi
  6. Ambilah kesempatan baik bila muncul untuk menyampaikan sesuatu
  7. Lakukan tindak lanjut komunikasi anda
  8. Berkomunikasi untuk hari esok sebaik hari ini
  9. Paastikan bahwa tindakan anda mendukung komunikasi anda
  10. Berusahalah bukan saja untuk dimengerti tetapi juga untuk mengerti serta jadilah pendengar yang baik.

 

J.      HAMBATAN TERHADAP KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1.      HAMBATAN ORGANISASIONAL

  1. Tingkat Hirarki
  2. Wewenang Manajerial
  3. Spesialisasi

 

2.      HAMBATAN ANTAR PRIBADI

  1. Persepsi selektif
  2. Kedudukan komunikator
  3. Keadaan membela diri
  4. Pendengaran lemah
  5. Ketidaktepatan penggunaan bahasa

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

K.    KEPEMIMPINAN

Menurut Stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting yaitu :

Pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain

Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.

Ketiga, kepemimpinan di samping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh.

 

L.     PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

Ada tiga pendekatan yaitu :

  1. Kepemimpunan itu tumbuh dari bakat.
  2. Kepemimpinan tumbuh dari perilaku
  3. Bersandar pada pandangan situasi.

 

M.   PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

Ukuran dalam pencarian cirri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan yaitu :

  1. Membandiingkan bawahan dengan pemimpin
  2. Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.

 

N.    PERILAKU PEMIMPIN

1.      FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN

Agar berjalan efektif, seseorang haus melakukan dua fungsi utama yaitu :

  1. Fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah.
  2. Fungsi-fungsi pemeliharaan.

2.      GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan meliputi :

  1. Gaya dengan orientasi tugas.
  2. Gaya berorientasi dengan karyawan.

 

O.    TEORI X DAN TEORI Y DARI McGREGOR

Asumsi teori X :

  1. Rata-rata kodraat manusia malas atau tidak menyukai pekerjaaan.
  2. Rata-rata kodrat manusia lebih menyukai diarahkan.
  3. Karakteristik manusia dalam menjalankan tugas untuk mencapai organisasi cenderung dipaksa.

Asumsi teori Y :

  1. Rata-rata kodrat manusia dalam kondisi layak.
  2. Penghargaan yang berhubungan dengan prestasi merupakan tujuan.
  3. Potensi intelektual manusia dalam kondisi kehidupan industri hanyan sebagian.
  4. Penggunaan fisik dan mental merupakan kodrat manusia
  5. Pengarahan dala usaha pencapaian tujuan tidak hanya dengan cara mengawasi dan mengancam dalam bentuk hukuman.
  6. Punya kapasitas untuk melakukan imajinasi.

 

P.     EFEKTIFITAS MANAJEMEN EMPAT TINGKAT DARI RENSIS LIKERT

Ada empat sistem efektifitas  manajemen manajer sistem yaitu :

  1. Membuat semua keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan dan memerintahkan baawahan untuk melaksanakannya.
  2. Masih memberi perintah-perintah, tetapi bawahan diberi kebebasan untuk mengomentari perintah tersebut.
  3. Setelah perasalahannya didiskusikan dengan bawahannya maka manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memerintahkan bawahan untuk melaksanakannya.
  4. Bagaimana cara organisasi seharusnya bekerja.

 

Q.    KISI-KISI MANAJERIAL DARI BLAKE DAN MOUTON

Dua gaya manajemen ini mendasari dua pendekatan pada manajemen yang efektif. Jaringan (kisi-kisi) dimana pada sumbu horizontal adalah perhatian terhadap produksi-produksi sedang pada sumbu vertical adalah perhatian terhadap orang (karyawan)

R.    PENELITIAN DI UNIVERSITAS OHIO STATE DAN MICHIGAN

Di Universitas Ohio State, para peneliti mencoba mempelajari efektivitas dari perilaku kepemimpinan untuk menentukan mana yang apling efektif dari kedua gaya yaiti “Struktur Inisiatif” dan “pertimbangan”.

S.      PENDEKATAN SITUASIONAL “CONTINGENCY”

Pendekatan ini menggambarkan tentang gaya kepemimpinan yang tergantung pda faktor situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variable lingkungan lainnya.

1.      KESATUAN KEPEMIMPINAN TANNENBAUM DAN SCHMIDT

Ada tiga kumpulan kekuatan yaitu :

  1. Kekuatan yang terdapat dalam diri manajer
  2. Kekuatan yang terdapat dalam diri bawahan
  3. Kekuatan situasi

2.      TEORI CONTINGENCY (CONTINGENCY MODEL OF LEADERSHIP EFFECTIVENESS) FRED FEDLER

Situasi dikalsifikasikan dengan dua karakteristik yaitu :

1)      Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan dan mempengaruhi situasi.

2)      Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan ketidakpastian

 

3.      TEORI SIKLUS HIDUP KEPEMIMPINAN

Hersey dan Blanchard berpendapat bahwa hubungan antara manajer dengan bawahan ada empat tahap yaitu :

  1. Tahap pertama ketika bawahan baru pertama kali masuk organisasi
  2. Tahap kedua masih berorientasi pada tugas
  3. Tahap ketiga kemampudan dan motivasi prestasi sudah mulai kelihatan dan manajer memberikan tanggung jawab yang lebih besar

 

4.      PENTINGNYA FLEKSIBELITAS

Membantu kita untuk member tanggapan secara tepat terhadap organisasi atau situasi, dan melakukan penyesuaian bila sesuatu tidak berjalan menurut perkiraan.

 

 

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (CHANGE AND ORGANIZATION DEVELOPMENT)

T.     PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Manajer senantiasa harus mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian desain organisasi diwaktu yang akan datang.

CARA PENANGANAN PERUBAHAN

  1. Konesp perubahan reaktif
  2. Program perubahan yang direncanakan

 

U.    PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

Reaksi-reaksi terhadap perubahan adalah sebagai berikut :

  1. Orang mungkin menyangkal bahwa perubahan seting terjadi.
  2. Orang mungkin mengabaikan perubahan.
  3. Orang mungkin menolak perubahan.
  4. Orang mungkin menerima perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
  5. Orang mungkin mengntisipasi perubahan.

Ada tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :

  1. Ketidakpastian tentang akibat dan pengaruh perubahan
  2. Ketidakpastian untuk melepaskan keuntungan yang ada.
  3. Pengaruh akan kelemahan-kelemahan dalam perubahan

 

V.    PROSES PENGELOLAAN PERUBAHAN

Tahap-tahap proses perubahan :

  1. Tekanan dan desakan
  2. Intervensi dan reorientasi
  3. Diagnose dan pengenalan masalah
  4. Penemuan dan komitmen pada penyelesaian
  5. Percobaan dan hasil
  6. Pungutan dan penerimaan

 

W.  PENDEKATAN PERUBAHAN ORGANISASI

1.      PENDEKATAN STRUKTUR

Pendekatan structural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :

  1. Aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi klasik.
  2. Desentralisasi.
  3. Modifikasi aliran kerja

 

2.      PENDEKATAN TEKNOLOGI

Pengenalan teknologi baru yang diikiti pengorganisasian kembali bagian-bagian menjadi kelompok-kelompok lebih kecil.

3.      PENDEKATAN ORANG

Mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pad keterampilan sikap, persepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif.

 

X.    KONSEP PENGEMBANGAN ORGANISASI

  1. Pengenalan bahwa organisaasi mempunyai banyak masalah
  2. Penggunaan ahli keprilakuan
  3. Dukungan dan keterlibatan top manajer
  4. Keterlibatan para pemimpin kelompok kegiatan
  5. Pencapaian sukses awal
  6. Pendidikan bagi anggota tentang pengembangan organisasi
  7. Penghargaan terhdapa kekuatan manajer
  8. Keterlibatan manajer departemen personalia
  9. Penanganan sumber daya pengembangan organisasi internal
  10. Manajemen efektif program pengembangan organisasi
  11. Pengukuran hasil

 

 

MANAJEMEN KONFLIK

(MANAGEMEN CONFLICT)

A.    MANAJEMEN KONFLIK

Manajemen konflik berarti bahwa para manajer harus berusaha menemukan cara untuk mengembangkan konflik dan koperasi.

 

B.     JENIS-JENIS KONFLIK

  1. Konflik didalam individu
  2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
  3. Konflik antar individu dan kelompok
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
  5. Konflik antar organisasi

 

C.    METODE-METODE PENGELOLAAN KONFLIK

1.      METODE STIMULASI KONFLIK

Metode ini digunakan untuk menimbulkan rnagsangan karyawan, karena karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah.

Metode stimulasi konflik meliputi : 1) pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok; 2) penyusunan kembali organisasi; 3) penawaran bonus; 4) pemilihan manajer yang tepat; dan 5) perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

 

2.      METODE PENGURANGAN KONFLIK

Metode pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan. Metode kedua mempersatukan kelompok tersebut untuk mengahadapi ancaman yang sama.

 

3.      METODE PENYELESAIAN KONFLIK

  1. Dominasi dan penekanan
  2. Kompromi

 

D.    KONFLIK STRUKTURAL

1.      Konflik Hirarki

Konflik yang terjadi di berbagai tingkatan organisasi

2.      Konflik fungsional

Konflik yang terjadi antar departemen fungsional organisasi

3.      Konflik linistaf

Konflik yang terjadi antara lini dengan staf

4.      Konflik formal informal

Konflik yang terjadi antara organisasi formal dan informal.

 

E.     KONFLIK LINI DAN STAFF

Pandangan lini :

  1. Staf melampaui wewenangnya
  2. Staf tidak memberikan advis yang sehat
  3. Staf menumpang keberhasilan lini
  4. Staf mempunyai prespektif yang sempit

Pandangan staf :

  1. Lini tidak mau meminta bantuan staf pada waktu yang tapat
  2. Lini menolak gagasan baru
  3. Memberi wewenang yng terlalu kecil kepada staf

Penanggulangan konflik lini dan staf :

  1. Peegasan tentang tanggung jawab
  2. Pengintegrasian kegiatan
  3. Mmengajarkan lini untuk menggunakan staf
  4. Mendapat pertanggung jawaban staf atas hasil\

 

 

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

PERENCANAAN, TUJUAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN (PLANNING, GOAL, AND DECISION MAKING)

PERENCANAAN, TUJUAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

(PLANNING, GOAL, AND DECISION MAKING)

A.    BATASAN PERENCANAAN

Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertannta apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.

 

B.     UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yaitu :

  1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
  2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
  3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
  4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
  5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
  6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Pendapat lain mengatakan bahwa suatu rencana harus mengandung unsur-unsur:

  1. Tujuan, Menerangkan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan yang dilakukan.
  2. Politik, Peraturan-peraturan yang digariskan bagi tindakan organisasi yang dihubungkan dengan tujuan yang akan dicapai.
  3. Prosedur, Urutan-urutan pelaksanaan yang akan dilalui dan harus diikuti oleh karyawan yang melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan.
  4. Budget, Ikhtisar dari masukan yang diharapkan akan diperoleh yang dikaitkan dengan output yang dikeluarkan yang dinyatakan dalam bentuk angka.
  5. Program, Serangkain tindakan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

Menurut Louis A. Allen kegiatan fungsi perencanaan yaitu :

  1. Forecasting memperkirakan pekerjaan yang aka dilakukan pada saat yang akan datang.
  2. Establing objectives menetukan tujan akhir yang akan dicaapai dari apa yang telah direncanakan keseluruhannya.
  3. Programming sutau program yang terdiri dari serangkaian tindakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan pada prioritas pelaksanaan.
  4. Scheduling membuat jadwal pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
  5. Budgeting penyusunan anggaran untuk mengalokasikan sumber-sumber yang ada atas dasar efisiensi dan efektifitas.
  6. Developing prosedur menentukan cara yang tepat dalam penyelenggaraan pekerjaan.
  7. Establising dan interpreting policy manajer harus dapat menafsirkan kebijakan yang akan diambil agar terjamin dalam keselarasan dan keseragaman kegiatan serta tindakan yang akan dilakukan.

 

C.    SIFAT RENCANA YANG BAIK

    1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas.
    2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.
    3. Stabilitas, setiap rencana harus dijaga stabilitasnya.
    4. Ada dala perimbangan bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
    5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

 

D.    PROSES PEMBUATAN RENCANA

    1. Menetapkan tugas dan tujuan
    2. Observasi dan analisa
    3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
    4. Membuat sintesa

 

E.     SIAPA PEBUAT RENCANA

    1. Panitia perencana
    2. Bagian perencanaan
    3. Tenaga staf

 

F.     BENTUK-BENTUK PERENCANAAN

Ada lima dasar penggolongan rencana, yaitu :

  1. Bidang fungsional
  2. Tingkatan organisasional
  3. Sifat
  4. Waktu
  5. Unsur-unsur rencana yang diwujudkan dalam bentuk anggaran

Berdasarkan luas cakupan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam suatu organisasi, maka rencana digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu :

1. Rencana Global (Global Plan)

Analisa penyusunan rencana global terdiri atas :

  1. Strength, kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
  2. Weakness, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan.
  3. Opportunity, kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi.
  4. Treath, tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.

 

2. Rencana Strategik (Strategic Plan)

Proses perencanaan jangka panjan yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Tiga alasan penggunaan perencanaan strategic yaitu :

  1. Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan lainnya.
  2. Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
  3. Titik permulaan pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan organisasi.

 

Langkah-langkah proses perencanaan strategic :

  1. Penentuan misi dan tujuan organisasi
  2. Pengembangan profil perusahaan tentang kondisi dan kemampuan perusahaan
  3. Analisa lingkungan eksternal
  4. Analisa internal
  5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategic
  6. Pembuatan keputusan strategic
  7. Pengembangan strategic perusahaan
  8. Implementasi strategic
  9. Peninjauan kembali dan evaluasi

Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategik:

Kebaikan

Kelemhan

Memberikan pedoman yang konsisten terhadap kegiatan yang dilakukan.

Kebikan-kebaikan diatas dapat tercapai bila organisasi melakukannya melalui proses perencanaan startegik formal

Tujuan-tujuan organisasi dapat dirumuskan dengan jelas.

Diperlukan dana dan investasi serta waktu dalam jumlah yang besar

Membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum menjadi parah.

Membatasi organisasi hanya terdapat pilihan-pilihan yang paling rasional.

Membantu manajer membuat keputusan.

 

 

  1. Rencana Operasional (Operational Plan)

Bentuk dari perencanaan ini yaitu berupa anggaran daan prinsip-prinsip operasional, yaitu :

  1. Consentrated, peneraaoan dari asas pengendalian yang dilaksanakan oleh manajer.
  2. Integrated, penerapan aspek koordinasi dalam setiap pekerjaan agar tercapai keterpaduan.
  3. Continue, perlunya kesinambungan program kerja sehingga dapat digunakan untuk perbaikan program kerja selanjutnya.
  4. Multi instansional approach, gara integrasi tetap terjaga dengan didukung system yang baik.

Ada dua bentuk rencana operasional yang perlu diketahui, yaitu :

  1. Rencana sekali pakai (single use plan), kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah tercapainya tujuan.
  2. Rencana tetap (standing plan), pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu daan akan terjadi berulang-ulang.

 

G.    TUJUAN ORGANISASI (ORGANIZATION GOAL)

Tujuan memiliki dua unsur yaitu :

  1. Hasil akhir yang ingin dicapai.
  2. Kegiatan yang dilakukan saat ini untuk mencapai tujuan tersebut.

Davis membagi tujuan menjadi tiga jenis yaitu :

  1. Tujuan primer, nilai ekonomis yang diberikan baik langsung ataupun tak langsung kepada masyarakat.
  2. Tujuan kolateral, nilai umum dalam pengertian yang luas demi kebaikan masyarakat.
  3. Tujuan sekunder, berkenaan dengan nilai ekonomis daan efektivitas dalam pencapaian tujuan di atas.

 

H.    BENTUK-BENTUK TUJUAN

Parrow membagi tujuan menjadi lima bentuk, yaitu :

  1. Sociental Goals, untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
  2. Output Goals, menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
  3. System Goals, pelaksanaan semua fungsi organisasi dilakukan dengan system yang biasa digunakan dala organisasi tersebut.
  4. Product Goals, berdasarkan pada produk yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan.
  5. Derived Goals, dihubungkan dan didasarkan pada tujuan-tujuan lainnya yang ada dalam organisasi.

 

I.       FUNGSI TUJUAN

    1. Sebagai dasar patokan bagi kegiatan-kegiatan dalam organisasi.
    2. Sumber legitimasi dengan meningkatkan kemapuan kegiatan yang dilakukan guna mendapatkan sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi.
    3. Sebagai standaar pelaksanaan
    4. Sumber motivasi untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugasnya.
    5. Sebagai dasar rasional perusahaan.

Peter Drucker menetapkan delapan unsure di dalam menetapkan tujuan, yaitu :

  1. Posisi Pasar
  2. Produktivitas
  3. Sumberdaya Pisik dan Keuangan
  4. Profitabilitas
  5. Inovasi
  6. Prestasi dan Pengembangan Manajer
  7. Prestasi dan Sikap Karyawan
  8. Tanggung jawab Sosial dan Publik

 

 

J.      MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO)

Management By Objective menekankan pada pentingnya peraanan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencaapaian baik yang formal maupun informal.

Proses penerapan MBO ini tergantung pada dua hipotesa, yaitu :

  1. Bila seseorang sudah terikat pada tujuan organisasi, diharapkan dia bersedia berkorban lebih besar.
  2. Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu bakal terjadi, maka dia berusaha akan mewujudkannya.

 

K.    SISTEM MANAGEMENT BY OBJECTIVE YANG EFEKTIF

    1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi.
    2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur.
    3. Tujuan perseorangan.
    4. Perlunya partisipasi semua pihak.
    5. Otonomi dan implementasi rencana.
    6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodic terhadap kemajuan tujuan.

 

L.     KEBAIKAN DAN KELEMAHAN MBO

Kebaikan

Kelemahan

Mengetahui apa yang diharapkan dari organisasi

Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dala konsumsi waktu dan biaya yang besar.

Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran

Dala hal pengembangan dan implementasi program MBO

Memperbaiki komunikasi vertical antara manajer dengan bawahan

 

Membuat proses evaluasi

 

 

 

M.   UNSUR-UNSUR EFEKTIVITAS MBO

    1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan serta mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO
    2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahamu oleh siapa pun juga, tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja.
    3. Top manajer harus menjaga system MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
    4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua  pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

 

N.    BENTUK-BENTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)

Keputusan Terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. Contoh : penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.

 

Keputusan Tidak Terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah-masalah khusus atau tidak biasanya. Contoh : pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern, dan lain sebagainya.

Herbert A. Simon mengeukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang terprogram dan tidak terperogram

Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern

Tipe-tipe Keputusan

Teknik-teknik Pembuatan keputusan

Tradisional

Modern

Diprogram :

Keputusan-keputusan rutin dan berulang-ulang. Organisasi mengembangkan proses-proses khusus bagi penanganannya.

  1. Kebiasaan
  2. Kegiatan rutin :

Prosedur-prosedur pengoperasian standar

  1. Struktur organisasi pengharapan umum sistem tujuan saluran-saluran informasi yang disusun dengan baik.
  2. Teknik-teknik riset operasi : analisa matematik; model-model simulasi computer.
  3. Pengolahan data elektronik.
Tidak deprogram :

Keputusan-keputusan sekali pakai, disusun tidak sehat, kenijaksanaan. Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum.

  1. Kebijakan institusi, dan kreatifitas
  2. Coba-coba
  3. Seleksi dan latihan para pelaksana
Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada :

  1. Latihan membuat keputusan.
  2. Penyusunan program-program computer.

Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak-pastian

Kepastian (certainty), yaitu dengan diketahuinya keadaan yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi yang akurat dan responsibility.

Resiko (risk), yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau probabilitas setiap kemungkinan yang akan terjadi serta hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Ketidak pastian (uncertainty), dimana manajer tidak mengetahui probabilitas yang dimiliki serta tidak diketahuinya situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan.

 

O.    PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN

    1. Pemahaman dan perumusan masalah
    2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan
    3. Pengembangan Alternatif
    4. Pengevaluasian terhadap alternative yang digunakan
    5. Pemilihan Alternatif Terbaik
    6. Implementasi keputusan
    7. Evaluasi atas hasil keputusan

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

A. FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eskternal terdiri atas unsure-unsur yang berada di luar organisasi, yang berhubungan dengan perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen dan masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.

Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua :

  1. Lingkungan mikro, Lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbankan dan bukan bank, dan lain sebagainya.
  2. Lingkungan makro, Lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain sebagainya.

Gambar lingkungan eksternal organisasi

Lingkungan organisasi

 

B. ORGANISASI DAN LINGKUNGAN

Manajer dan organisasi memberikan tanggapan terhadap lingkungan eksternal, baik melalui pengaruh lingkungan yang bersifat mikro, prediksi maupun lingkungan yang bersifat makro, disamping itu juga bisa melalui perencanaan, perancangan organisasi dan lingkungan itu sendiri.

 

 

C. TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER

Tanggung jawab sosial berarti manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusan. Maka manajer dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha.

Ada lima faktor yang mempengaruhi manajer dalam etika berusaha :

  1. Peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
  2. Kode etik industri dan perusahaan.
  3. Tekanan-tekanan sosial.
  4. Tegangan antar standar perorangan.
  5. Kebutuhan organisasi.

 

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

A.    TEORI MANAJEMEN KLASIK

Manajemen ilmiah muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi pada sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi.

Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen yaitu :

1.      Robert Owen (1771-1858)

Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula dengan tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

 

2.      Charles Babbage (1792-1871)

Charles Babbage menaruh perhatiannya pada operasi-operasi pabrik yang dapat dilakukan secara efisien. Perhatiannya diarahkan pada pembagian kerja, yang mempunyai beberapa keunggulan yaitu :

  1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaan-pengalaman yang baru.
  2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
  3. Kecakapan dan keahlian seseoraang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya.
  4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.

 

B.     TEORI MANAJEMEN ILMIAH

1.      Fredrick Winslow Taylor

Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Taylor meneraapkan cara ilu pengetahuan di dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam perusahaan.

Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

  1. Menghilangkan system coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur kegiatan.
  2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
  3. Setiap tugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
  4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.

 

2.      Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1917)

Frank adalah pelopor Study Gerak dan Waktu, mengemukakan beberapa teknik manajemen yang di ilhami oleh pendapat Taylor. Dia tertaarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggi.

Lilian Gilbreth cenderung tertaarik   pada Aspek-Aspek Dalam Kerja, seperti penyeleksian penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan latihan bagi tenaga kerja baru.

 

3.      Henry Laurance Gantt (1861-1919)

Henry memusatkan perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskan yaitu :

  1. Kerjasama yang saling menguntungkan antara  manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
  3. Pembayaran upah pegawai dengan menggunakan system bonus.
  4. Penggunaan instruksi kerja terperinci.

 

4.      Harrington Emerson (1853-1931)

Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, Dimana dari hasil penelitiannya menunjukan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengethui tujuan penggunaannya.

Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak efisiensian, yaitu :

  1. Clearly defined ideals
  2. Common sense
  3. Competent casual
  4. Discipline
  5. The fair deal
  6. Reliable
  7. Give an order, planning and scheduling
  8. Scedul, standard working and time
  9. Standard condition
  10. Standard operation
  11. Written standard practice instruction
  12. Effisiensi neward

 

 

C.    TEORI ORGANISASI KLASIK

1.      Hanry Fayol (1841-1925)

Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks.

Fayol membagi manajemen kedala lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.

Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu :

  1. Teknik produksi dan manufacturing produk
  2. Komersial
  3. Keuangan
  4. Keamanan
  5. Akuntansi
  6. Manajerial

Hanry Fayol mengemukakan 14 Prinsip manajemen, yaitu :

1. Devision of work : adanya spesialisasi dalam pekerjaan

2.      Authority and Responsibility

Wewenang  hak untuk memberi perintah

Tanggung jawab  tugas dan fungsi yang harus dikerjakan

3. Discipline : melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama

4. Unity of Command : setiap bawahan hanya menerima instruksi daari seorang atasan saja.

5. Unity of Direction : seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.

6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest : kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama

7. Renumeration : gaji pegawai merupakan harga service atau layanan yang diberikan.

8. Centralization : standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.

9. Scalar Chain : jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.

10. Order : hendaknya setiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka.

11. Equity : untuk merangsang agar pekerja melaksanakan pekerjaan dengan baik.

12. Stability of Tonure of Personel : seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya.

13. Intiative : bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya.

14. Esprit the Corps : persatuan adalah kekuasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan, keharmonisan dan kesetian dari para anggotanya.

 

2.      James D. Mooney

Mooney mengartikan organisaasi sebagai kelompok. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu :

  1. Koordinasi
  2. Prinsip scalar
  3. Prinsip fungsional
  4. Prinsip staff

 

3.      Mary Parker Follett (1868-1933)

Follett menerapkan pisikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintah. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

 

4.      Chaster I. Barnard (1886-1961)

Organisasi merupakan system kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicaapai. Fungsi utama manajemen yaitu perumusan tujuan dan pengadaan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

 

D.    ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (NEO KLASIK)

1.      Hugo Munsterberg (1863-1916)

Hugo dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara :

  1. Penemuan best possible person
  2. Penciptaan best possible work
  3. Penggunaan best possible effect

 

2.      Elton Mayo (1880-1949)

Hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan memburuk.

 

E.     ALIRAN HUBUNGAN MODERN (ILMU PENGETAHUAN)

1.      Perilaku Organisasi

Tokoh aliran perilaku organisasi ini yaitu :

  1. Douglas McGreog yang terkenal dengan teori X dan teori Y
  2. Fredrick Herzbreg terkenal deengan teori motivasi higenis atau teori dua faktor
  3. Claris Argiris organisasi sebagai system sosial atau system antar hubungan budaya
  4. Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi
  5. Abraham Maslow hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses
  6. Robert Blak dan Jane Mouton lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial.
  7. Rensislikert mengemukakan empat system manajemen dari system I. explorative otoratif sampai system 4 partisipatif kelompok.
  8. Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada study kepemimpinan.

 

2.      Prinsip Dasar Perilaku Organisasi

    1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat.
    2. Anajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertibangan konservatif.
    3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
    4. Pendekatan mmotivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangan dibutuhkan.

 

F.     ALIRAN KUANTITATIF

Aliran manajemen science adalah penggunaan operasi dalam manajemen.

Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :

  1. Perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
  2. Penyusunan model mateatika dalam pengambilan keputusan
  3. Penyelesaian model
  4. Pengujian model atas hasil penggunaan model
  5. Penetapan pengawasan atas hasil
  6. Pelaksanaan hasil dala kegiatan implementasi

 

G.    PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi system umum dan system khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.

Sistem terbuka yaitu proses transformasi input atau masukan yang diolah dalam organisasi untuk menghasilkan output atau keluaran.

Sisem tertutup yaitu emusatkan pada hubungan dan konsistensi internal yang dicerminkan oleh prinsip-prinsip manajemen.

Pendekatan system umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofi dan sosiopsikologis.

 

H.    PENDEKATAN KONTINGENSI

Pendekatan ini digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya.

Pendekatan ini dipandangan sebagai hubungan fungsional. Hubungan yang berkaitan antara variable yang satu dengan yang lain.

Dalam pendekatan kontingensi ada tiga kerangka konseptual yaitu Lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik serta hubungan antara keduanya.

 

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

PENGERTIAN MANAJEMEN

PENGERTIAN MANAJEMEN

A.    DEFINISI MANAJEMEN

Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian :

  1. Manajemen sebagai suatu proses, Melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
  2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, Suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. kolektivitas atau kumpulan dari orang-orang inilah yang disebut Manajemen, sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
  3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art), Melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prisnip dari manajemen.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, arahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.     MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SEBAGAI SENI

Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerjasama dengan orang lain.

Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umum nya adalah managing(mengatur), untuk mengatur disini diperlukan suatu senni, bagaimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

C.    MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROFESI

Edgar H. Schein dalam buku nya yang berjudul “Organizational Socialization and the profession of Management” menguraikan karakteristik atau kriteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi, yaitu :

  1. Para  professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan.
  2. Para professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu.
  3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

D.    TINGKATAN MANAJEMEN DAN MANAJER

Manajer dapat diklasifikasikan dalam 2 cara :

1.      Tingkatan dalam organisasi

Bila dilihat dari tingkatan dala organisasi, manajemen dibagi menjadi 3 golongan :

  1. Manajemen lini : tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seseorang bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain.
  2. Manajemen menengah : mencakup lebih dari satu tingkatan dalam organisasi.
  3. Manajemen puncak : terdiri atas kelompok yang relative kecil, yang bertanggungjawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

2.      Lingkup kegiatan yang dilakukan

Menurut kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi 2 :

  1. Manajer fungsional : yang bertanggungjawab pada suatu kegiatan organisasi seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya.
  2. Manajer umum : membawahi unit yang lebih rumit

 

E.     FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

    1. Forecasting (ramalan) : kegiatan meramalkan kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
    2. Planning (perencanaan) : penentu kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan
    3. Organizing (organisasi) : pengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan
    4. Staffing atau Assembling resources (penyusunan personalia) : penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru.
    5. Directing atau Commanding (pengarahan/mengkomando) : usaha member bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas.
    6. Leading : pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
    7. Coordinating (koordinasi) : menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan.
    8. Motivating (motivasi) :  pemberian semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan.
    9. Controlling (pengawasan) : penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai tujuan.
    10. Reporting (pelaporan) : penyapaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.

Fungsi manajer keluar perusahaan :

  1. Mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
  2. Ambil bagian sebagai warga Negara biasa.
  3. Mangadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat.

Mengapa Manajemen diperlukan ?

  1. Tujuan yang hendak dicapai
  2. Kepentingan yang berbeda
  3. Mecapai efisiensi dan efektvitas

Konsep utama untuk mengukur prestasi kerja :

  1. Efisien
  2. Efektifitas

Sarana-sarana manejemn yang ada :

  1. Men atau manusia
  2. Money atau uang
  3. Material atau bahan-bahan
  4. Method atau cara pelaksanaan
  5. Market atau pasar

Kegiatan-kegiatan manajer yang dilakukan dalam menghadapi masyrakat luar :

  1. Mengadakan pengumuman komunike dan artikel
  2. Menyelenggarakan konferensi pers
  3. Menyelenggarakan pameran
  4. Mengadakan kontrak
  5. Mengatur siaran-siaran radio, tv, dan bioskop
  6. Membuat analisi pendapatan umum
  7. Menerima kunjungan pihak luar kedalam perusahaan
  8. Memberikan bantuan kepada masyarakat
  9. Memperkejakan masyarakat disekitar lokasi perusahaan

Tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer

  1. Bekerja dengan melalui orang lain
  2. Menyeimbangkan berbagai tujuan yang saling bertentangan
  3. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
  4. Berpikir secara analistis dan konseptual
  5. Sebagai mediator antar anggota
  6. Sebagai seorang politisi
  7. Sebagai seorang diplomat
  8. Manajer dapat mengambil keputusan dalam memecahkan masalah

Peranan manajer

  1. 1.      Peran antar pribadi
    1. Sebagai pemuka simbolis : menjamu tamu
    2. Pemimpin : mendidik, mengatur, memimpin, memberikan motivasi
    3. Perantara : berhubungan baik dengan pihak ekstern
    4. 2.      Peranan informasional
      1. Monitoring aliran informasi yang ada baik kedalam maupun keluar
      2. Penerus informasi : menyebarkan informasi kepada bawahannya
      3. Perwakilan : sebagai wakil dari perusahaan keluar perusahaan
  1. 3.      Peranan pembuatan keputusan
    1. Wiraswasta : inisiatif dan kreativ sendiri
    2. Penangkal kesulitan : penanggulangan pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan dan lain sebagainnya
    3. Pengalokasian sumberdaya : kepada siapa, kapan, untuk apa dan bagaimana sumberdaya yang dipunyainya dialokasikan
    4. Negotiator : melakukan perundingan dengan pihak lain

Keterampilan Manajer

  1. Keterampilan konseptual : mengkordiansikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi
  2. Keterampilan kemanusiaan : kemampuan untuk saling bekerjasama dengan memahami dan memotivasi orang lain
  3. Keterampilan administrasi : kemampuan yang ada hubungan dengan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan
  4. Keterampilan teknik : kemampuan dalam menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur dan metode bidang tertentu.

 

 

sumber :

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Gunadarma, Jakarta, 1995

KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

KOPERASI DI ERA GLOBALISASI

 

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan adil.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

 

B. Peluang Dan Tantangan Koperasi Di Era Globalisasi

Agar koperasi dapat eksis dalam era globalisasi perlu menempuh empat langkah. Pertama, harus dapat merestrukturasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada. Kedua, pembenahan manajerial, ketiga, startegi integrasi ke luar dan ke dalam. Keempat, peningkatan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.

Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.

Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku ekonoi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.

 

C. Langkah-langkah Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi

Masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha yang kecil, otono, namun padat teknologi. Sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan labih banyak.

Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tiadak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi laba financial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.

Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang perlu dibenahi baik internal maupun eksternal. Langkah pembenahan koperasi, Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan meminimalisir segala konflik yang ada. Menumbuhkan mentalitas kewirausahaan para pengurus dan anggota koperasi.

Kedua, memperbaiki manajerial. Manajemen koperasi dimasa yang akan datang menghendaki pengarahan focus terhadap pasar, sistem pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang.

Ketiga, kerjasama antar koperasi maupun kerjasama dengan pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses produksi dan distribusi dapat memenuhi syarat-syarat penghemat biaya, pemanfaatan modal, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran kesempatan kerja. Menurut Indra Ismawan (2001), pada gilirannya koperasi akan memadukan istilah the bigger is better dengan small is beautiful.

 

D. Koperasi Indonesia dalam Menghadapi Pasar Global

Setelah 67 tahun Indonesia merdeka, bagaimana perkembangan dan peran koperasi Indonesia ? Ada dua pendapat. Pertama, kondisi dan perkembangan serta peran koperasi Indonesia masih memprihatinkan. Kedua, keberadaan koperasi sungguh membantu perekonomian Indonesia dan perkembangannya juga selalu naik.

Pakar Koperasi dan Ekonomi, Bernhard Limbong, menyatakan, kondisi koperasi di Indonesia sampai tahun 2011 cukup memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi tidak aktif.

Menurut Limbong, secara de facto, sosok peran koperasi masih jauh panggang dari api. Kedudukan koperasi terstruktur dalam posisi yang marginal dan terkungkung dalam masalah internal yang melemahkan. Komitmen amanat Pasal 33 UUD 1945, belum berhasil menciptakan fondasi dan bangunan keekonomian koperasi yang kokoh dan berketahanan.

Sebagai badan usaha, koperasi dicitrakan gagal memenuhi harapan masyarakat luas, yaitu entitas bisnis yang menguntungkan. Sebagai gerakkan ekonomi rakyat, koperasi dianggap gagal menjadi actor sentral demokrasi ekonomi.

Menurut Limbong, secara eksternal, pesatnya pengaruh globalisasi pasar bebas ekonomi dunia telah menggiring perekonomian Indonesia ke arus kapitalisme yang menggurita, dan pada gilirannya kian menyulitkan posisi dan peran koperasi di zona ekonomi negeri ini.

Sementara peran strategis negara untuk mewujudkan ideologi ekonomi berbasis koperasi tidak secara nyata dan signifikan memberikan hak sosial ekonomi rakyat berupa kemakmuran.

“Hal itu terutama akibat koordinasi dan komitmen yang lemah pada tataran implementasi peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan keputusan menteri, dan kebijakan-kebijakan teknis operasional,” kata Limbong.

Sementara secara internal, lambannya perkembangan serta pergerakan koperasi di Indonesia disebabkan sejumlah faktor internal koperasi itu sendiri, seperti modal usaha dan lapangan usaha terbatas. Dampkanya, sebagian koperasi hanya mengelola satu jenis usaha, dan sifatnya temporer, serta monoton.

Selain itu, kurangnya tenaga professional, bahkan sebagian masyarakat enggan masuk sebagai pengelola koperasi karena dinilai tidak menjanjikan masa depan.

Permasalahan lainnya adalah kepastian usaha, segmentasi pasar, dan daya dukung organisasi yang sangat lemah. Percepatan usaha yang dimiliki berjalan lamban, dan kurang mampu bersaing di pasar, baik pasar lokal, regional, dan nasional apalagi pasar internasional.

Sebaliknya pendapat kedua seperti Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, menegaskan, 67 tahun setelah koperasi ditetapkan sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional kita.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada 2013 menampilkan ada 194.925 unit koperasi di Indonesia, termasuk di dalamnya 1.472 unit koperasi nelayan yang tersebar di 23 provinsi. Dengan jumlah anggota mencapai 33,6 juta orang. Setiap tahunnya, pertumbuhan koperasi ini mencapai tujuh sampai delapan persen. Mayoritas koperasi yang beroperasi adalah simpan pinjam.

Dari data tersebut, Syarief berkeyakinan kuat bahwa koperasi akan makin tumbuh dan berkembang pada tahun-tahun mendatang dan pada gilirannya akan ikut berperan penting dalam mencapai pertumbuhan dan pemeratan ekonomi 7,7 persen, pengurangan angka kemiskinan menjadi 8-10 persen, dan pengurangan angka pengangguran mencapai 5 – 6 persen pada tahun 2014.

Syarief tidak berlebihan, pengalaman sejak krisis ekonomi sejak tahun 1998 menunjukan koperasi bersama UMKM memiliki kemampuan berakselarasi dan berdaya tahan tinggi. Sebanyak 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) disumbangkan dari sektor koperasi dan UMKM. Dari sektor koperasi pula Indonesia bisa menjaring pengusaha. Ini penting karena rasio pengusaha di negara ini masih minim.

Selain itu, koperasi dan UMKM menjadi penyerap tenaga kerja yang sangat potensial larena proses produksi yang dilakukan Kementerian biasanya bersifat padat karya dan sangat adaptif terhadap lingkungan yang berubah.

Sementara pakar manajemen dan koperasi,Thoby Mutis, sebagaimana dikutip Limbong dalam bukunya, Pengusaha Koperasi: Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat, 2010, mengatakan, dua hal yang perlu mendapat perhatian para pelaku usaha koperasi adalah terus menelorkan terobosan-terobosa kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis. Ini penting agar koperasi bisa berdiri sejajar dengan badan usaha swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Thoby Mutis menghimbau para profesional koperasi untuk mencari relevansi manajemen koperasi dengan perkembangan manajemen modern kontemporer yang diterapkan di lembaga ekonomi lain (swasta dan lembaga ekonomi milik negara) agar bisnis koperasi mampu memicu efisiensi teknis ekonomis dan sekaligus sosial.

Kedua, bertekat kuat menerapkan manajemen profesional dalam menjalankan bisnis koperasi yang ditandai dengan beberapa strategi, yakni berani merekrut tenaga-tenaga profesional hebat dengan gaji besar, mengembangkan keahlian para pengurus dan manajemen pengelola koperasi, menyiapkan dana khusus untuk melakukan riset, kegiatan public relation, dan memperluas kemitraan dan seterusnya.

Sampai saat ini dan kedepan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM, terus melakukan kegiatan untuk menumbuhkembangkan koperasi. Salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Lembaga ini sangat siap membantu dunia perkoperasian dan para pelaku UKM. Sejak berdiri tahun 2006, LPDB sudah memberikan modal kepada 1.600 koperasi. Sebanyak 1.600 koperasi ini kalau hitung-hitung matematis, kalau satu koperasi mempunyai 1.000 UKM, kalau 1 UKM mempunyai tenaga kerja tiga orang, sudah 15.000 tenaga kerja. Jadi LPDB itu menciptakan lapangan kerja.

Menurut Agus Muharam, sejak tahun 2010, Kementerian Koperasi dan UKM menggagas program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop). Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam gerakan ini, yakni mengajak sebanyak-banyak masyarakat Indonesia untuk berkoperasi, membenahi koperasi-koperasi yang ada untuk berkoperasi sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi, lalu membangun koperasi berskala besar yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan internasional.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai Februari 2012, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,32 persen atau 7,61 juta orang. Sementara berdasarkan data terbaru dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang berada di bawah koordinasi Wakil Presiden di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2013 yang mencapai angka 96 juta jiwa.

Semoga dengan gencarnya pemerintah melakukan Gemaskop, maka semakin banyak orang bergabung atau membentuk koperasi terutama para penganggur dan orang-orang miskin ini. Kalau demikian, maka koperasi benar-benar membuat Indonesia Jaya.

 

 

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/125307-koperasi-indonesia-semakin-dewasa-hadapi-pasar-global.html

http://eprints.undip.ac.id/13998/1/Eksistensi_Koperasi_Peluang_dan_Tantangan_Di_Era_Pasr_Global….Purbayu_Budi_Santosa_%28OK%29.pdf

TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI

TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI

 

LOGO KOPERASI BARU 2

 

Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang Tata Cara Mendirikan koperasi yang berbadan hukum. Berikut cara-cara dalam mendirikan koperasi :

Dalam mendirikan koperasi terdapat Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi yang akan diuraikan dalam bagan berikut :

tata 2

Dalam Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi terdapat pokok-pokok yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Dasar Hukum antara lain :

  • Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
  • Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang Petunjuk Pelaksanaan Peberntukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

2. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama.

3. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paha akan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi.

4. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat pembentukan koperasi dimana untuk Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 koperasi melalui wakil-wakilnya.

5. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi setempat sesuai domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3), dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi setempat. Selain itu apabila memungkinkan rapat pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi.

6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi yang memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :

  • Nama dan tempat kedudukan
  • Maksud dan tujuan
  • Jenis koperasi dan Bidang usaha
  • Keanggotaan
  • Rapat Anggota
  • Pengurus, Pengawas dan Pengelola
  • Permodalan, jangka waktu dan Sisa Hasil Usaha.

7. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat dibuat oleh para pendiri (dalam hal di wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi (Pasal 6 Ayat 1).

8. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan dilampirkan (Pasal 7 ayat (1) :

  • 2 (Dua) rangkap salinan akta pendirian bermeterai cukup.
  • Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandatangani Notaris.
  • Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri.
  • Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan RAPB.
  • Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang undangan

9. Pejabat yang berwenang akan melakukan :

  • Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2),
  • Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2).

10. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap (Pasal 9 Ayat 2).

11. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan (Pasal 12 Ayat 1).

12. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling lambat 1 (satu) bulan (Pasal 12 Ayat 2).

 

B. SYARAT MENDIRIKAN KOPERASI

  1. Umum
    1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK).
    2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi.
    3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi
    4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar mempermudah pd saat verifikasi).
    5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus pengesahan pembentukan koperasi.
    6. Surat Bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang;kurangnya sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi para pendiri.
    7. Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun kedepan dan Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi.
    8. Daftar susunan pengurus dan pengawas.
    9. Daftar Sarana Kerja Koperasi
    10. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
    11. Struktur Organisasi Koperasi.
    12. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
    13. Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  2. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Simpan Pinjam (USP)
    1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, berupa Deposito pada Bank Pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM;
    2. Rencana Kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
    3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan USP dikelola secara khusus dan terpisah dari pembukuan koperasinya;
    4. Nama dan Riwayat Hidup Pengurus dan Pengawas
    5. Surat Perjanjian kerja antara Pengurus koperasi dengan pengelola USP koperasi
    6. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan :
      1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang usaha simpan pinjam koperasi.
      2. Surat keterangan berkelakuan baik
      3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda dengan pengurus dan pengawas
      4. Surat Pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu.
      5. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
      6. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan USP koperasinya oleh pejabat yang berwenang
      7. Struktur Organisasi Usaha Unit Simpan Pinjam (USP)
  1. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS)
    1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM cq. Ketua Koperasi
    2. Rencana kerja sekurang-kurangnya satu tahun
    3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan
    4. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai karakteristik lembaga keuangan syariah
    5. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
    6. Nama Ahli syariah/Dewan Syariah yang telah mendapat rekomendasi/sertifikat dari Dewan Syariah Nasional MUI.
    7. Nama dan Riwayat Hidup Calon Pengelola yang dilengkapi dengan:
      1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang di lembaga keuangan syariah.
      2. Surat keterangan berkelakuan baik
      3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda dengan pengurus dan pengawas
      4. Surat perjanjian kerja antara Pengurus Koperasi dengan Pengelola Manajer/Direksi
      5. Struktur Organisasi Usaha Unit Jasa Keuangan Syariah (USP)

 

C. SYARAT MENDIRIKAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

  1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK);
  2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi;
  3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi;
  4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar mempermudah pd saat verifikasi);
  5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus permohonan pengesahan pembentukan koperasi.;
  6. Surat Bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian KSP berupa Deposito pada Bank Pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM, dilengkapi dgn bukti penyetoran dari anggota kepada koperasi;
  7. Rencana kerja koperasi minimal (3) tiga tahun kedepan(rencana permodalan, Neraca Awal, rencana kegiatan usaha (business plan), rencana bidang organisasi &SDM);
  8. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan;
  9. Daftar susunan pengurus dan pengawas;
  10. Nama dan Riwayat Hidup calon Pengelola yang dilengkapi dengan :
    1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang usaha simpan pinjam koperasi.
    2. Surat keterangan berkelakuan baik
    3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda dengan pengurus dan pengawas
    4. Surat Pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu.
    5. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
    6. Daftar sarana kerja
    7. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
    8. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan koperasinya oleh pejabat yang berwenang
    9. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
    10. Struktur Organisasi KSP

D. SYARAT UNTUK PENDIRIAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS)

  1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK);
  2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi;
  3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi;
  4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar mempermudah pd saat verifikasi);
  5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus permohonan pengesahan pembentukan koperasi.;
  6. Surat Bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian KJKS berupa Deposito pada Bank Syariah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM cq Ketua Koperasi;
  7. Rencana kerja koperasi minimal (1) satu tahun kedepan (rencana permodalan, Neraca Awal, SOP, rencana kegiatan usaha(business plan), rencana bidang organisasi &SDM);
  8. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan;
  9. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai karakteristik lembaga keuangan syariah;
  10. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas;
  11. Nama Ahli syariah/Dewan Syariah yang telah mendapat rekomendasi/sertifikat dari Dewan Syariah Nasional MUI.
  12. Nama dan Riwayat Hidup calon Pengelola dengan melampirkan :
    1. bukti telah mengikuti pelatihan/magang di lembaga keuangan syariah.
    2. Surat keterangan berkelakuan baik
    3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda dengan pengurus dan pengawas
    4. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
    5. Daftar sarana kerja
    6. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan koperasinya oleh pejabat yang berwenang
    7. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
    8. Struktur Organisasi KJKS

Sumber :

Click to access syarat_pendirian_koperasi.pdf